Minggu, 22 November 2009

KEJAHATAN ISRAEL HARUS DIHENTIKAN

   Umat muslim yang berada diseluruh muka bumi ini sedang merasakan kegembiraannya, karena Dewan HAM PBB telah menyepakati laporan tentang serangan Israel di Gaza yang menuduh Israel dan militan Palestina melakukan kejahatan perang. Konflik yang terjadi sejak tanggal 27 Desember 2008 sampai 18 Januari 2009 itu, telah menewaskan hampir 1.400 warga Palestina dan 13 warga Israel.
   Sekitar 25 negara mendukung resolusi itu, enam menentang, termasuk Amerika dan Israel yang menyebut laporan itu cacat. Sedangkan 11 negara abstain, termasuk banyak negara Eropa, demikian dikutip dari BBC, Sabtu (17/10). Laporan itu disusun oleh hakim Afrika Selatan, Richard Goldstone, dan berisi desakan agar Israel dan Hamas melakukan penyelidikan (Dewan HAM PBB Dukung Laporan Gaza, www.elshinta.com, 17 Oktober 2009).
   Otoritas Palestina menyambut baik keputusan Dewan HAM PBB itu dan kami berharap hal ini akan ditindaklanjuti di Dewan Keamanan PBB untuk memastikan kejahatan Israel seperti itu tidak terulang lagi, kata ketua perunding Palestina Saeb Erakat kepada AFP (Kecaman Dewan HAM PBB terhadap Israel Didukung Palestina, www.internasional.kompas.com, 17 Oktober 2009.
   Bukti kejahatan yang dilakukan Israel mulai dari bom fosfor, pengamat hak asasi manusia mengatakan 12 Januari lalu, militer Israel telah menembakkan peluru dengan kandungan fosfor putih ke dalam Gaza. Seorang dokter di sana mengatakan jika kandungan kimia tersebut diduga penyebab kasus korban terbakar dengan kulit wajah dan tubuh terkelupas hingga dari tulang.
   Seorang fotografer AP dan kru TV berbasis di Gaza yang sempat mengunjungi Rumah Sakit Nasser di Khan Younis mengabadikan sejumlah pasien yang terbakar. Salah satu dari mereka, Haitham Tahsen. Ia mengingat saat itu sedang duduk di luar rumah dengan keluarganya di pagi hari saat sesuatu meledak di atas mereka. Tiba-tiba saya melihat bom dengan asap putih, ujar lelaki yang kini wajah terbakarnya tertutup krim obat. Terlihat sangat merah dan ada asap putih. Itu pertama kali saya melihat hal semacam itu, tutur Haitham.
Sementara sepupunya di ruang lain, menderita luka bakar lebih parah. Beberapa area kulit di wajah dan tubuhnya terkelupas dan kini ia terbaring dengan balutan perban tebal. Kepala rumah sakit, dokter Youssef Abu Rish, mengatakan luka bakar itu bukan akibat kontak dengan api, tapi ia tidak dapat mengatakan dengan pasti materi apa yang menyebabkan. Berdasar informasi yang ia dapat dari internet, ada indikasi jika luka tersebut disebabkan fosfor putih (Bom Fosfor, Horor Kejahatan Israel, www.yousaytoo.com, 17 Oktober 2009).
   Bukti lain kejahatan dari negara Zionis (Israel) adalah di kawasan Tepi Barat Sungai Jordan dan bagian timur kota Beitul Maqdis, Israel membangun pagar pemisah beton sepanjang kurang lebih 700 kilometer yang 80 persennya di bangun di dalam wilayah otonomi dengan merampas tanah milik warga Palestina. Tindakan rezim Zionis yang memasukkan wilayah Palestina dengan membangun pagar pemisah itu sekaligus menunjukkan kebohongan klaim bahwa pagar hanya dibangun untuk keamanan dan mencegah penyusupan para pelaku operasi mati syahid ke dalam wilayah Israel.
   Selain masalah pagar pemisah dan pos keamanan, rezim Zionis juga meningkatkan aksi kekerasannya terhadap warga Palestina, agresi militer, penembakan, pembantaian, pengeboman, penculikan, pengerusakan rumah, ladang perkebunan dan teror yang dilakukan para serdadu Zionis di Palestina sudah menjadi berita harian. Aksi pendudukan dan perampasan tanah lebih banyak lagi, juga terus dijalankan. Saat ini sekitar 10 ribu warga Palestina termasuk ratusan anak-anak dan perempuan mendekam di penjara-penjara Israel (Bukti Kejahatan Israel, rizqisyawal.blogspot.com, 17 Oktober 2009).
   Semoga Dewan HAM PBB yang telah menyepakati laporan tentang serangan Israel di Gaza yang menuduh Israel dan militan Palestina melakukan kejahatan perang dapat bersikap tegas seperti ketika menghadapi Indonesia (kasus Timtim), jika PBB tidak dapat bersikap tegas maka yang dipertaruhkan adalah Integritas PBB karena sekarang dunia sedang melihat bagaimana sebenarnya sikap PBB. Bukti-bukti yang sudah ada semoga juga dapat memberi keputusan yang seadil-adilnya untuk Israel yang telah melakukan tindakan yang tidak manusiawi.

Tidak ada komentar: